Halaman

Senin, 24 Oktober 2016

#251016 TM5 - Komponen Sistem Logistik

Komponen Sistem Logsistik

Hallo bloggers, kali ini saya akan membahas tentang komponen-komponen sebagai pembentuk dari sistem logistik tersebut. Semoga bermanfaat dan menambah ilmu kita semua.

Ada 5 komponen yang bergabung untuk membentuk system logistic yaitu :
1       Struktur Lokasi Fasilitas
2       Transportasi
3       Persediaan(inventory)
4       Komunikasi
5       Penanganan dan penyimpanan





1       Struktur Lokasi Fasilitas

Suatu penilaian yang realistis terhadap kompetisi menunjukan bahwa transaksi dagang haruslah di kembangkan didalam dan diantara lokasi- lokasi tertentu. Jaringan suatu perusahaan merupakan serangkaian lokasi kemana dan melalui mana material dan produk- produk di angkut.Untuk tujuan perencanaan,fasilitas-fasilitas tersebut meliputi pabrik,gudang-gudang, dan toko toko pengecer.jika digunakan jasa -jasa khusus dasi perusahaan pengankutan/Gudang- gudang public,maka fasilitas-fasilitas dari para spesialis ini dianggap merupakan bagian penting dari jaringan kerja tersebut

Bahwa terdapat banyak perbedaan diantara berbagai pasar adalah suatu fakta yang harus diakui.sepuluh pasar dagang yang top di amerika serikat merebut 42% dari penjualan produk / jasa jasa yang potensial.jadi,setiap perusahaan yang melakukan pemasaran atas barang nasional haruslah memberikan perhatian yang serius terhadap lokasi dari fasilitas -fasilitas tetapnya agar dekat kepada pasar konsumen yang terpenting ini.Perbedaan geografis yang sama dapat pula dalam pasar bahan mentah dan pasar komponen / lokasi sumber.

2       Transportasi

Dalam suatu jaringan fasilitas , transportasi merupakan suatu mata rantai penghubung. Manajemen transport dan lalu lintas mendapat banyak perhatian dalam tahun-tahun ini. Hamper setiap perusahaan dari ukuran apa saja mempunya manajer lalu lintas yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan program transportasinya.
Pada umumnya satu perusaan mempunyai 3 alternatif untuk menetapkan kemampuan transportasinya :
·         Armada peralatan swasta dapat dibeli atau di sewa
·         Kontrak khusus dapat di atur dengan spesialis transport untu mendapatkan kontrak jasa-jasa pengankutan.
·         Suatu perusahaan dapat memperoleh jasa-jasa dari sutu perusaan transport berizin (legally authorized) yang menawarkan pengangkutan dari suatu tempat ke tempat lain dengan biaya tertentu

Ketiga bentuk transport ini dikenal sebagai private (swasta), contract (kontrak) dan common carriage(angkutan umum). Dilihat dari sudut pandang system logistic,terdapat 3 faktor yang memang peranan utama dalam menentukan pelayanan transport yaitu biaya, kecepatan, dan konsistensi

Biaya transport terdiri dari pembayaran sesungguhnya untuk pengangkutan diantara 2 tempat, plus ongkos yang berkaitan dengan pemilikan persediaan in transit (dalam perjalanan). Sistem logistic dirancang untuk meminimumkan biaya transport dalam hubungannya dengan seluruh biata system. Akan tetapi, sebagaimana akan dilukisakan nanti ini tidak berarti bahwa metode transport yang paling murah itu selalu dikehendaki.

Kecepatan dan biaya itu berkaitan dalam dua hal. Pertama, spesiali transpot yang mampu memberikan pelayan yang lebih cepat akan membebankan tariff yang lebih tinggi. Yang kedua, lebih cepat pelayanan makin pendek waktu material dan produk itu berada dalam perjalanan.

Jika kemampuan transpot tidak konsisten, maka haruslah diadakan penjagaan terhadap jumlah persediaan yang aman dalam system itu untuk perlindungan terhadap kemacetan pelayanan. Konsistensi transport itu mempengaruhi baik komitmen persediaan penjual dan pembeli maupun risiko yang dipikulnya.

3       Persediaan (Inventory)

Tujuan dari integrase persediaan kedalam sitem logistic adalah untuk mempertahankan  jumlah item yang serendah mungkin sesuai dengan sasaran pelayanan untuk nasabah. Pengadaan persediaan yang berlebih-lebihan memang dapat mengimbangi kesalahan-kesalahan dalam desaign system dasar dan bahkan mungkin dapat membantu mengatasi administrasi kegiatan logistic yang jelek. Akan tetapi,persediaan yang digunakan sebagai penopang itu pada akhirnya akan menyebabkan meningkatnya total biaya.
Program logistic hendaklah diadakan dengan tujuan mengingatkan (committing) sedikit munkin aktiva pada pengadaan persediaan. Jawaban untuk program persediaan yang sehat dapat di jumpai dalam penyebaran (deployment) yang selektif yang berkisar di sekitar $ factor yaitu :
·         Mutu nasabah
·         Mutu produk
·         Integrasi transport
·         Kegiatan saingan
Setiap perusahaan yang menjual kepada berbagai nasabah itu akan menghadapi berbagai tingkat profitability. Profitability itu misalnya adalah menurut berbagai pembelian produk,volume pembelian,harga,pelayanan pemasaran yang dibutuhkan,dan kegiatan penunjang yang di perlukan untuk mempertahankan hubungan yang berjalan. Kebijaksanaan persediaan hendaklah ditujukan untuk melindungi nasabah-nasabah inti dengan memberikan pelayanan logistic yang cepat dan konsisten.

Banyak perusahaan mendapatkan bahwa sebaiknya mengadakan persediaan produk yang lambat peputarannya atau rendah labanya pada sebuah gudang distribusi sentral, dan menggunakan metode transport yang cepat apabila produ-produk ini di pesan oleh seorang nasabah.

Pada umumnya tarif transportasi itu didasarkan atas besarnya pengiriman. Jadi, kebijaksanaan yang lebih baik itu agaknya adalah mengadakan lebih banyak persediaan barang pada suatu fasilitas tertentu untuk memungkinkan pengiriman volume yang lebih besar. Penghematan dalam biaya transportnya mungkin lebih besar daripada kenaikan biaya pengadaan persediaanya. Kebijaksanaan persediaan yang demikian dapat memberikan keuntungan differensial terhadap suatu saingan atau menetralkan keuntungan yang dinikmati sekarang oleh seorang saingan. Strategi untuk merangsang secara kompetitif pengadaan persediaan ini akan meningkat dalam perbandingan langsung dengan kemampuan para nasabah mensubsitudi berbagai produk saingan. Yang penting untuk dipahami adalah terdapatnya hubungan yang integral di antara fasilitas,transportasi dan persediaan. Mengenai persediaan (Inventory) seselektif mugkin dalam pengembangan kebijaksanaan.

4       Komunikasi

Kekurangan dalam mutu informasi dapat menimbulkan banyak sekali masalah. Kekurangan tersebut dapat digolongkan ke dalam 2 katagori besar. Pertama, informasi yang di terima mungkin tidak betul dalam hal penilaian trend dan peristiwa. Oleh karena banyak sekali arus logistic itu merupakan antisipasi bagi transaksi di masa depan, maka penilaian yang tidak akurat dapat menyebabkan kekurangan persediaan atau komitmen yang berlebihan. Kedua, informasi mungkin kurang akurat dalam hal kebutuhan suatu nasabah tertentu. Suatu perusahaan yang mengolah suatu pesanan yang tidak betul akan menanggung semua biaya tanpa memperoleh hasil penjualan. Biaya ini bahkan seringkali ditambah lagi dengan biaya barang yang dikembalikan dan jika kemungkinan penjualan masih ada, maka perusahaan itu harus berusaha lagi menyediakan barang yang tepat.

Ada dua tugas manajerial yang berhubangan langsung dengan komunikasi logistic. Pertama, adalah pengolahan pesanan nasabah. Pesanan (order) adalah suatu arus kominakasi yang kritis yang merupakan masukan utama (prime input) bagi system logistic. Yugas yang kedua adalah pengawasan pesanan (order control) : pengelolaan suatu pesanan sampai pesanan itu diterima dengan betul oleh nasabah dengan keadaan utuh. Pengiriman pesanan seorang nasabah pada waktunya belum lah merupakan prestasi logistic yang cukup. Pesanan itu haruslah dapat di teriman (acceptable) baik mutunya maupun kuantitasnya sebagaimana yang di janjikan. Mutu dan informasi yang tepat waktu merupakan factor penentu yang utama dari kestabilan system.

5       Penanganan dan Penyimpanan

Dalam arti luas, penanganan dan penyimapanan(handling and storage) ini meliputi pergerakan (movement),pengepakan dan container rization (pengemasan).handling ini menimbulkan banyak sekali biaya logistic dilihat dari pengeluaran untuk operasi dan pengeluaran modal. Jadi adalah beralasan untuk mengatakan bahwa makin sedikit kalinya produk di tangani dalam keseluruhan proses itu, maka makin terbats dan makin efisien harus total fisikya.

Untuk meningkatkan efisiensi handling,sekelompok kaleng,botol,kotak ataupun apa saja dimasukkan ke dalam karton yang lebih besar. Karton induk ini melaksanaan 2 fungsi, pertama ,ia melindungi produk selama proses logistic. Yang kedua, ia merupakan muatan utama yang memungkinkan penanganan suatu paket yang lebih besar daripada banyak satuan-satuan tersendiri.

Untuk penaganan yang efisien,karton-karton induk di kelompokan ke dalam lot-lot besar. Lot yang besar ini kemudian di ikat dengan tali baja, digabungkan dengan pita, dibungkus padat(shrink-wrapped), dimasukkan ke dalam sebuah sangkar kawat atau di tumpukkan pada sebuah pallet kayu. Alat-alat pengelompokkan ini membuat suatu muatan menjadi tertentu besarnya sehingga dapat ditangani oleh peralatan khusus material.

Jika diintegrasikan secara efektif kedalam operasi logistic suatu perusahaan, maka handling dan storage (penanganan dan penyimpinan) ini dapat sangat mengurangi masalah yang berkaitan dengan kecepatan dan kemudahan pengangkutan barang melalui system tersebut.
Dalam kenyataannya, beberapa perusahaan telah mampu mendesain muata-muatan unit untuk mengangkut segolangan besar produk dari tempat produksi langsung ke rak-rak nasabah. Walaupun program yang demekian menimbulkan biaya yang proporsional, namun jika dikembangan dengan baik, akan dapat memberikan lebih banyak keuntungan melalui pengurangan penanganan, biaya transport, perbaikan hubungan dengan nasabah dan efesiensi yang menyeluruh

KESIMPULAN

Dalam konteks yang strategis, focus pusat dari logistic adalah komitmen pada persediaan. Produk dan material dipandang sebagaimana mestinya yaitu sebagai kombinasi dari kegunaan bentuk, waktu, tempat, dan pemilikan. Persediaan tidak banyak gunanya sebelum bentuknya (form) ditempatkan pada waktu yang tepat pada lokasi dimana ia memberikan kesempatan untuk pemilikan. Jika sebuah perusahaan tidak secara konsisten memenuhi kebutuhan waktu dan tempat maka ia tidak secara efesien dicapai, maka laba dan pengambilan atas inventasi akan dibahayakan. Sebelum kegunaan waktu dan tempat dapat dicapai, maka sedikit sekali kalaupun ada, nilai yang dapat ditambahkan kepada proses logistik. 

Referensi :J.Bowersox,Donald.1978. A System Integration Of Physical Distribution Management and Materials Management (Second Edition).NewYork:Macmillan publishing CO.Inc 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar